Cara mengukur kinerja karyawan rupanya tidak hanya bisa kita ukur dari satu aspek saja akan tetapi ada beberapa aspek yang perlu kita pertimbangkan.
Adapun untuk kinerja karyawan sendiri ialah hasil kerja dari seorang karyawan yang telah mereka capai berdasarkan dengan standar yang telah ada.
Untuk mengukur kinerja karyawan ini tentunya dibutuhkan sebuah penilaian agar nantinya kinerja karyawan tersebut bisa mencapai performa terbaiknya.
Adapun menurut para ahli untuk cara mengukur kinerja karyawan ini bisa kita ukur dengan beberapa apa metode, kalian bisa menyimaknya di bawah.
Cara Mengukur Kinerja Karyawan Menurut Para Ahli
Menurut para ahli ada beberapa metode untuk mengukur kinerja seorang karyawan yaitu sebagai berikut:
1. Check list
Metode yang pertama adalah checklist, metode ini biasanya digunakan untuk melaporkan sebuah attitude seorang karyawan.
2. Skala
Yang kedua adalah metode skala, metode skala ini menggunakan beberapa indikator penilaian yang mana berdasarkan sebuah faktor-faktor penting dalam kerja, Contohnya seperti tanggung jawab dan skill.
3. Grading
Metode yang ketiga adalah metode grading, metode ini biasanya setelah mengevaluasi performa dari karyawan tersebut maka para karyawan kemudian akan membedakan dalam beberapa kategori yang telah mentetapkan berdasarkan performa yang telah mereka lakukan.
4. Ranking
Metode yang terakhir adalah ranking, metode ini biasanya akan membandingkan performa kerja dari beberapa karyawan lalu akan membedakan berdasarkan mana yang terbaik.
Cara Menghitung Penilaian Kinerja Karyawan
Ketika kita sudah mengetahui apa saja metode untuk menghitung kinerja karyawan dan juga menghitung penilaian kinerja karyawan tersebut
Selanjutnya kita bisa menggunakan beberapa metode sesuai dengan sistem perusahaan kalian.
Adapun untuk cara menghitung penilaian kinerja karyawannya kalian bisa menyimak beberapa langkahnya sebagai berikut.
1. Pilih Metode penilaian
Yang pertama tentu saja kalian harus memilih terlebih dahulu metode penilaian kinerja karyawan misalnya saja seperti penilaian ranking.
2. Berikan penilaian
Ketika kita sudah menentukan metode penilaian mana yang akan kita gunakan maka tentunya kita selanjutnya bisa memberikan penilaian pada karyawan tersebut berdasarkan dengan metode yang kita pilih.
3. Dapatkan hasil
Terakhir tentu saja ketika kita sudah memberikan penilaian pada beberapa karyawan kita akan mendapatkan hasil dari penelitian tersebut dan mendapatkan mana karyawan yang terbaik.
Contoh Penilaian Kinerja Karyawan
Adapun untuk contoh penilaian kinerja karyawan ada beberapa yaitu salah satunya adalah ranking, grading dan juga penilaian menurut attitude karyawan tersebut.
Contohnya ketika kita menggunakan penilaian dengan metode attitude maka kita akan condong lebih menilai kinerja karyawan tersebut dari sikap dan juga perilakunya selama bekerja.
Dan untuk grading contohnya kita bisa mengukur atau pun menilai kinerja karyawan tersebut dari kinerja nya selama melaksanakan pekerjaan.
Indikator Kinerja Karyawan
Setelah kita mengetahui cara menilai dan juga mengukur kinerja karyawan selanjutnya Kalian juga harus mengetahui indikator apa saja yang terdapat pada kinerja karyawan.
Adapun untuk indikator kinerja karyawan ini juga dapat kita gunakan sebagai indikator yang mengukur karyawan secara individual.
Menurut Robbins (2006) kinerja karyawan terdapat 6 indikator yang dapat mengukur kinerja karyawan tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Kuantitas
Indikator yang pertama adalah kuantitas, kuantitas sendiri ialah jumlah kinerja yang dapat karyawan hasilkan.
2. Mutu
Yang kedua adalah mutu, untuk mutu kinerja karyawan dapat kita ukur dari kualitas dan juga kesempurnaan dalam melaksanakan tugas.
Indikator ini menjadi sangat penting karena hal ini dapat menjadi kemajuan atau kemunduran posisi perusahaan ataupun organisasi.
3. Efektivitas
Selain kuantitas dan juga mutu indikator selanjutnya yang terdapat pada kinerja karyawan adalah efektivitas.
Karyawan dituntut untuk bisa efektivitas dalam menggunakan sumber daya perusahaan yang ada contohnya seperti teknologi uang dan juga bahan baku pada perusahaan Tersebut.
4. Ketepatan
Indikator selanjutnya adalah ketepatan, kecepatan ini bisa diartikan sebagai ketepatan waktu dan juga yang lain.
Yang mana Apakah si karyawan bisa menyelesaikan beberapa tugas dalam waktu yang sudah ada target atau tidak.
5. Berkomitmen
Indikator yang sangat penting selanjutnya adalah Apakah karyawan tersebut berkomitmen ataupun tidak.
Hal ini juga menjadi salah satu motivasi bagi karyawan tersebut dalam melaksanakan pekerjaannya.
Contohnya bila karyawan tersebut berkomitmen maka mereka akan lebih merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan segala pekerjaan yang telah mereka dapatkan.
6. Mandiri
Indikator terakhir yaitu mandiri, kemandirian rupanya menjadi salah satu faktor penting dalam penilaian indikator kinerja karyawan.
Hal ini karena dibandingkan dengan karyawan yang tidak bisa mandiri tentu saja karyawan mandiri akan mendapatkan poin lebih dari mata penilai.
Cara Mengukur Kinerja Organisasi
Selain kita bisa mengukur kinerja dari seorang karyawan tentu saja kita juga bisa mengukur kinerja dari organisasi tertentu.
Bagi kalian yang ingin mengetahui bagaimana cara mengukur kinerja organisasi kami akan memberikan beberapa faktor penentu dari kinerja organisasi tersebut yang bisa menjadi tolak ukur untuk mengukur kinerja organisasi.
Untuk beberapa faktor penentu kinerja organisasi lebih lengkapnya kalian bisa menyimaknya sebagai berikut:
1. Faktor personal
Untuk cara mengukur kinerja organisasi yang pertama kita bisa melihat dari faktor personal yang mana meliputi beberapa hal seperti pengetahuan kepercayaan diri motivasi yang dimiliki oleh personal anggota organisasi tersebut.
2. Faktor kepemimpinan
Selanjutnya adalah faktor kepemimpinan, faktor kepemimpinan ini akan memberikan sebuah dorongan dan juga semangat serta arahan kepada anggota organisasi tersebut.
Apakah pemimpin dari organisasi tersebut bisa memberikan arahan ataupun tidak tergantung dari baik buruknya pemimpin tersebut.
3. Faktor tim
Cara mengukur kinerja organisasi selanjutnya adalah dengan faktor tim, selain mempertimbangkan dari aspek anggota dan juga pemimpin kinerja organisasi juga bisa dilihat dari apakah mereka bisa berjalan secara tim ataupun tidak.
4. Faktor sistem
Selanjutnya adalah dilihat dari sistem, sistem di sini dilihat dari sistem apa yang digunakan ketika menjalankan roda organisasi.
5. Faktor kontekstual
Cara mengukur kinerja organisasi selanjutnya adalah dengan faktor kontekstual, faktor ini meliputi beberapa poin seperti perubahan lingkungan eksternal dan juga internal organisasi itu sendiri.
Cara Mengukur Kinerja Perusahaan
Setelah mengetahui cara mengukur kinerja organisasi selanjutnya kita akan mempelajari cara bagaimana mengukur kinerja perusahaan.
Untuk cara mengukur kinerja perusahaan ini terdapat beberapa metode yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Balance Scorecard – BSC
Metode yang pertama adalah metode BSC, metode ini mengacu pada empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, internal, dan juga perfektif pembelanjaan dan pertumbuhan.
Adapun untuk metode ini bukan merupakan daftar pengukuran statis akan tetapi hanya sebuah kerangka untuk bisa melaksanakan dan juga menyelaraskan program-program di perusahaan.
2. Performance Pyramid System – PPS
Metode selanjutnya adalah PPS, TPS merupakan sebuah sistem yang saling keterkaitan dari beberapa variabel yang berbeda.
Serta dapat dikontrol pada tingkat organisasi yang berbeda yang di mana tujuannya adalah untuk link strategi organisasi dengan operasi operasi.
3. The Tableau de Board – TdB
TdB pertama kali dibuat oleh seorang insinyur di Perancis pada tahun 1930, Adapun untuk tujuan awal metode ini memberikan sebuah uraian dan juga tolak ukur untuk dapat mendukung dan juga mengambil keputusan.
4. Sink and Tuttle
Yang terakhir adalah sink and Tuttle, metode ini merupakan sebuah pendekatan klasik yang menghubungkan sebuah benda kerja dari suatu organisasi.
Metode Penilaian Kinerja
Bagi kalian yang ingin mengetahui lebih jauh tentang metode penilaian kinerja baik itu kinerja karyawan organisasi ataupun perusahaan kalian bisa menyimak beberapa metode penilaian kinerja sebagai berikut:
1. Traditional Assessment
Metode yang pertama adalah tradisional assessment, metode ini merupakan metode tradisional yang di mana atasan menilai secara langsung kinerja dari karyawan tersebut berdasarkan pengamatannya.
Adapun untuk kelebihan dari metode ini adalah metode ini sederhana dan juga mudah dilakukan akan tetapi kekurangannya pelayan bisa sangat subjektif karena hanya berdasarkan pengamatan dari suatu pihak.
2. Management by Objectives – MBO
Metode ini menilai kinerja karyawan berdasarkan dari tujuan yang telah ditetapkan dalam periodik atau pun jangka waktu tertentu.
Metode ini memiliki tiga tahapan yaitu yang pertama adalah tahap planning yang kedua adalah tahap monitoring dan yang terakhir adalah tahap review.
MBO menjadi salah satu metode yang cukup baik untuk menjalin komunikasi yang baik antara atasan dan juga karyawan dalam mencapai sebuah tujuan.
3. 360 Degree Feedback
Metode sampingan dalam metode dengan menggunakan sebuah pendek ataupun umpan balik dari lingkungan yang dikelilingi oleh karyawan tersebut,
Nantinya fitur tersebut akan didapat dari manajer akan kerja dan juga pelanggan serta laporan langsung dari beberapa pihak.
4. Assessment Center Method
Metode selanjutnya adalah assessment center, metode ini menggambarkan bagaimana sikap orang lain mengamati dan juga menilai karyawan tersebut.
Kelebihan dari metode ini adalah wah bisa menilai kinerja individu dan juga memperkirakan sebuah kerja pada masa depan.
Dan untuk kekurangannya sendiri yaitu akan dapat memakan waktu dan juga biaya yang tidak bisa kita prediksi.
Contoh Pengukuran Kinerja
Contoh pengukuran kinerja salah satunya adalah dengan menggunakan metode balanced scorecard, yang dimana pada metode ini akan diteliti berbagai hal.
Contohnya seperti keuangan pelanggan bisnis internal dan juga hal lainnya.
Metode balanced scorecard juga dapat diterapkan tidak hanya di perusahaan akan tetapi bisa diterapkan di organisasi seperti organisasi sektor swasta.
Contohnya seperti perusahaan telekomunikasi dan juga perusahaan lain.
Penutup
Mungkin hanya itu saja pembahasan kali ini tentang Cara Mengukur Kinerja Karyawan Gak Cuma Dilihat Dari Satu Aspek Saja, Simak Banyak Metodenya Disini, semoga bisa bermanfaat, akhir kata terima kasih!